Rabu, 15 Februari 2023

 "GHIBAH"

  Seperti yang terlampir di https://kumparan.com/berita-hari-ini/kumpulan-hadits-tentang-ghibah-berdasarkan-sabda-rasulullah-saw-1wiBWzwbAqJ Ghibah adalah membicarakan seseorang tentang apa yang tidak disukai dari orang tersebut sewaktu dia tidak bersama kita. Jadi, apabila kita membicarakan keburukan orang lain, maka itu termasuk ke dalam kategori ghibah.

Hal tersebut tertuang dalam Alquran pada surat Al Hujurat ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
 
Dijelaskan juga :
"Ghibah itu lebih berat dari zina. Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahny.,'" (HR. At Thabrani).
 
   Gibah juga sering diidentikkan dengan kata gosip, yaitu cerita negatif tentang seseorang. Sedang, menurut beberapa pendapat para ulama, diantaranya Imam Al Ghazali berpendapat bahwa ghibah adalah kegiatan menceritakan aib orang lain tanpa ada keperluan; dan Syekh Salim Al-hilali berpendapat bahwa ghibah merupakan berbicara sesuatu yang tidak baik di belakang saudara sendiri. Bahan bahasan ghibah dapat mencakup tentang badan atau tubuh, keturunan, perbuatan, urusan dunia, urusan agama, dan akhlak dari seseorang.

Dalil Alquran an, Allah SWT berfirman yang artinya;
  • Surat Al-Hujurat Ayat 12

    يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
    Referensi : https://tafsirweb.com/9782-surat-al-hujurat-ayat-12.html
     
    “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
    (Q. S. 49 : 12). 

  •  Dalil hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:

       Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
    “Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

       Hadis riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah; “Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”

       Selain dilarang agama, melakukan gibah juga tidak dianjurkan karena memberi dampak buruk di kehidupan sosial seperti merusak kehormatan orang lain dan menimbulkan permusuhan.